Senin, Desember 29, 2008

Makan Malam Hari Minggu Yang Aneh

Hari libur emang enak buat kongkow-kongkow. Setelah ngumpul di d'Kiosk (bener teu nulisna?), lalu bocah-bocah (panggilan saat tahun '85an) meneruskan perjalanannya ke Cipaku. Basecamp tidak resmi yang merupakan tempat tinggal salah satu kawan. gilee, bahasanya cuy..

Dari Cipaku, kami meneruskan perjalanan mencari sesuap nasi menuju Lembang saat jam menunjukkan pukul 19.30 wib. Setelah sempat mendonasikan uang sebesar Rp 1000 di Rumah Sosis, kami meneruskan perjalanan ke Lembang. Oia, kami sempat 'berderma' di Rumah Sosis itu karena bayar parkir tapi ga masuk ke dalem. Gara-gara para personel pada ga yakin makan disitu bakal kenyang. Padahal belum ada satupun yang pernah nyoba makan di sana. Orang-orang yang aneh!

Berdasarkan rekomendasi -mungkin lebih tepatnya keinginan untuk mencoba- dari seorang kawan, akhirnya berbeloklah mobil yang kami tumpangi ke sebuah tempat makan berinisial TL. Yang jelas L-nya itu adalah Lembang, dan T-nya adalah salah satu nama makanan dari kedelai. Bukan, bukan tempe. Tebakan anda salah.. ;p

Kembali ke TL, sesampainya disana kami pun bingung. Bingung tempat makannya dimana. Karena lokasinya luas sekali. Ada warung-warung yang ngejual segala macam makanan dari tahu maupun bukan. Ada trek buat ATV. Ada tempat parkir sapedah kumbang dan becak mini. Ada orang yang lalu lalang. Ada oncor dan lampu-lampu berbahan dasar macem-macem. Ada ada aja lah pokonya mah.

Akhirnya kami menemukan sekumpulan orang yang keliatannya dan menurut pandangan kami sedang melakukan sebuah kegiatan yang lazim disebut MAKAN. Sibuklah kemudian kami mencari tempat mduduk yang kosong. Sayang sekali, semua meja penuh. Akhirnya kami menuju ke bawah dan menghampiri beberapa bangunan saung yang digunakan untuk makan lesehan. Kebetulan banyak yang kosong. Namun, harapan tak selalu sesuai dengan kenyataan. Ketika akan duduk, sang pelayan yang kebetulan berada dekat situ berujar "Maaf A, di atas aja. Pelayannya kurang. Jadi yang duduk di sini mah dibatesin sampe disini. Ga ke-handle.". Begitulah sang pelayan berkata sambil menunjuk kembali ke tempat yang telah kami lalui tadi. Aduh, first impression yang sangat tidak menyenangkan. Tapi setidaknya dia manggil kami dengan sebutan "A", bukan "Pak"..hehehe..


Akhirnya kami mendapat tempat duduk di atas. Sambil main congklak, yang kebetulan ada di atas meja, kami pesen makanan. Makanan dan minuman yang sama untuk lima orang. Bener-bener ga kreatif nih! Setelah selesai mencatat semua pesanan kami, pelayn mengatakan "Tapi agak lama Mas, sekitar 30 menit. Ga apa apa?". Walah, bukan ngomong dari tadi. Tapi karena udah terlanjur dan udah malem, ya udah ga apa apa aja lah.

Sekitar 30 menit kemudian, minuman pun dateng duluan. Lima buah minuman dengan masing-masing cangkir disediakan sendok teh kecuali dua cangkir. Ya, ada dua cangkir yang kelewat ga dikasih sendok. Aduuh, bener-bener deh. Disuruh ngaduk pake tangan gituh?

Akhirnya makanan utama pun datang, tanpa sendok! Walah, ko bisa kelewat gitu. Nasi goreng spesial lembang dateng tanpa sendok. Aneh. Setelah kami komplain, sendok pun dateng. Diantar pelayan tentunya. Sebelum makan, kami semua memandang nasi goreng yang tergolek di piring. Lalu saling bergumam. "Anjirr, 27 rebu sakieu?!". hahahaha..keliatan ga rela gitu uang melayang hanya untuk seporsi nasi goreng yang kalo di kolam renang harganya bisa nyampe 15 rebu, tapi disini 27 rebu. Kemudian ada yang nyeletuk, "Bun, jeung cafe deukeut imah maneh mahal mana? mending di ditu jigana mah" (artinya "Bun, dibandingin cafe deket rumah tadi mahalan mana? kayanya mending disana deh."). Tapi mau ga mau ya udah kepalang. Dihajar aja lah.

Keliatannya ada yang kurang di nasi goreng ini. Yup, tidak ada saos dan sambel. Kamipun request ke pelayan minta diambilin saos dan sambel. Dan tak lama kemudian datang seorang pelayan lalu bilang "Tadi minta bill-nya ya Mas?".
Kami semua bengong. Lalu bilang "Ngga ko, Teh. Masa orang baru mau makan dah minta bill. Saya mah minta sambel, bukan bill.".
Pelayan itu kemudian bilang "Ooh sambel." dan kemudian berlalu.
Kami pun saling berpandangan dan tertawa.
"Jauh banget dari sambel ke bill. Darimana kemiripannya ya? Bingung urang."
Dan akhirnya sampai makanan ga tersisa di piring kami, sambel dan saos ga pernah menunjukkan batang hidungnya. Ya nasib, nasib.

Kesimpulan yang kami ambil malam itu adalah ga akan dateng kesini lagi..hehehe..kecewa euy ama pelayanannya.
Mungkin gara-gara masih baru dan pelayannya masih sedikit sih. Keliatan banget sibuk dan banyak pengunjung, tapi dikit banget orang buat ngelayanin costumer-nya. Kasian. Harus dapet uang ekstra tuh pelayannya..hehe..
Tunggu ada yang rekomendasiin yang bagus tentang tempat ini, baru mau kesana lagi ah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar